MENGENAL ALAT-ALAT PENGERJAAN JALAN DAN FUNGSINYA

sebelum membaca artikel ini jangan lupa suport youtobe channel dengan cara subscribe my youtobe channel:

 ALAT-ALAT PEKERJAAN JALAN

  • Bulldozer
Bulldozer digunakan untuk membantu pada pekerjaan pembersihan lahan dan seringkali digunakan juga untuk melakukan penghamparan pada urugan tanah. 

Selengkapnya mengenai fungsi dan bagian bagian dari bulldozer silahkan kunjungi Fungsi dan Bagian Utama Bulldozer.

Pembersihan lahan adalah pekerjaan yang terdiri dari pembersihan lahan dari semua pohon, 
halangan - halangan, semak – semak, sampah, dan bahan lainnya yang tidak dikehendaki atau menggangu keberadaannya sesuai dengan yang diperintahkan oleh direksi Pekerjaan.
bulldozer, dozer, pembersihan lahan
Bulldozer
  • Excavator
Excavator digunakan untuk penggalian. Baik itu penggalian pada pelebaran jalan maupun penggalian untuk saluran atau drainase samping jalan.  Tergantung kondisi lapangan, excavator juga dapat difungsikan pada pekerjaan lain seperti pembersihan lahan, pemancangan cerucuk, dan pada pekerjaan penghamparan.

excavator
Excavator

  • Motor grader
Motor grader atau grader digunakan untuk pekerjaan pengupasan tanah, pembentukan lapis pondasi, penghamparan agregat maupun penghamparan tanah timbunan. 
1. Timbunan biasa, adalah timbunan atau urugan yang digunakan untuk pencapaian elevasi akhir subgrade yang disyaratkan dalam gambar perencanaan tanpa maksud khusus lainnya. Timbunan biasa ini juga digunakan untuk penggantian material existing subgrade yang tidak memenuhi syarat.
Bahan timbunan biasa harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
  • Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan biasa harus terdiri dari tanah yang disetujui oleh Pengawas yang memenuhi syarat untuk digunakan dalam pekerjaan permanen.
  • Bahan yang dipilih tidak termasuk tanah yang plastisitasnya tinggi, yang diklasifikasi sebagai A-7-6 dari persyaratan AASHTO M 145 atau sebagai CH dalam sistim klasifikasi “Unified atau Casagrande”. Sebagai tambahan, urugan ini harus memiliki CBR yang tak kurang dari 6 %, bila diuji dengan AASHTO T 193.
  • Tanah yang pengembangannya tinggi yang memiliki nilai aktif lebih besar dari 1,25 bila diuji dengan AASHTO T 258, tidak boleh digunakan sebagai bahan timbunan. Nilai aktif diukur sebagai perbandingan antara Indeks Plastisitas (PI) – (AASHTO T 90) dan presentase ukuran lempung (AASHTO T 88).
2. Timbunan pilihan, adalah timbunan atau urugan yang digunakan untuk pencapaian elevasi akhir subgrade yang disyaratkan dalam gambar perencanaan dengan maksud khusus lainnya, misalnya untuk mengurangi tebal lapisan pondasi bawah, untuk memperkecil gaya lateral tekanan tanah dibelakang dinding penahan tanah talud jalan.
Bahan timbunan pilihan harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
  • Timbunan hanya boleh diklasifikasikan sebagai “Timbunan Pilihan” bila digunakan pada lokasi atau untuk maksud yang telah ditentukan atau disetujui secara tertulis oleh Pengawas.
  • Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus terdiri dari bahan tanah berpasir (sandy clay) atau padas yang memenuhi persyaratan dan sebagai tambahan harus memiliki sifat tertentu tergantung dari maksud penggunaannya. Dalam segala hal, seluruh urugan pilihan harus memiliki CBR paling sedikit 10 %, bila diuji sesuai dengan AASHTO T 193.
 
motor grader, grader, fungsi grader
Motor Grader
Selengkapnya mengenai fungsi dan bagian bagian utama pada motor grader silahkan baca di postingan lain yang berjudul Fungsi dan Bagian Utama dari Motor Grader

  • Vibratory roller
Digunakan untuk memadatkan tanah dasar, lapisan timbunan tanah, memadatkan lapis pondasi agregat seperti LPA, LPB, dan LPC. Dan  Pemadatan bahu jalan.  
Pengertian LPA, LPB, dan LPC
LPA adalah sebutan untuk Lapis Pondasi Agregat Kelas A, LPB adalah Lapis Pondasi Agregat Kelas B, Sedangkan LPC adalah Lapis Pondasi Agregat Kelas C. Disini yang dimaksud dengan Lapis pondasi Agregat adalah Lapis perkerasan atau pondasi yang terdiri dari bahan utama berupa agregat atau batu (material granular).

perbedaan LPA, LPB, dan LPC Perbedaan utama antara LPA, LPB, dan LPC adalah pada gradasi campuran agregatnya, seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut:

gradasi LPA, LPB, LPC
Gradasi campuran agregat   
persyaratan LPA, LPB, dan LPC Setiap bahan atau agregat untuk campuran LPA, LPB, dan LPC harus bebas dari kotoran atau sampah, bahan organik, gumpalan lempung atau tanah, dan material lain yang tidak dikehendaki. Selain itu Lapis pondasi agregat harus memenuhi persyaratan seperti yang ditampilkan dalam tabel berikut:
CBR, tabel bahan LPA,
Persyaratan Bahan LPA, LPB, dan LPC
alat pemadat, vibro, pemadat getar
Vibratory roller

  • Water tanker
Water tanker digunakan jika lapisan tanah atau agregat yang akan dipadatkan memiliki kadar air yang lebih rendah dari kadar air optimumnya.

  • Asphalt finisher
Yaitu alat penggelar atau penghampar campuran aspal.
asphalt finisher, penghamparan aspal, aspal paver, pengaspalan jalan
Asphalt Finisher

  • Tandem roller
Yaitu Alat pemadat dengan roda besi / roller untuk memadatkan campuran aspal yang telah dihampar oleh Asphalt finisher
alat pemadat aspal, tandem, tandem roller
Tandem roller
  • Pneumatic tyre rollers

alat pemadat dengan roda karet ini digunakan untuk pemadatan akhir pada lapisan aspal jalan.
alat pemadat aspal, pemadat roda karet, pneumatic tire roller, tyre roller
Pneumatic Tyre rollers
  • Dump truck
Dump truck berfungsi sebagai alat pengangkut material
dump truck, alat angkut, truck,
Dump truck

 
Sebelum suatu proyek akan dimulai, penyedia jasa atau kontraktor akan memilih dan menentukan alat yang akan digunakan di proyek tersebut. Pemilihan atau evaluasi pengadaan peralatan dilakukan pada tahap perencanaan. Tidak semua alat berat dapat dipakai untuk setiap proyek konstruksi, oleh karena itu pemilihan alat berat yang tepat sangat diperlukan agar proyek berjalan dengan lancar. Dalam menetukan kebutuhan peralatan ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut:
  • Sasaran pekerjaan yang harus dihasilkan berikut volume, jangka waktu pelaksanaan, dan spesifikasi teknis.
Sasaran pekerjaan yang harus dihasilkan harus dipahami terlebih dahulu sebagai dasar kita melangkah untuk merencanakan kebutuhan peralatan. Juga mengenai volume pekerjaan serta jangka waktu penyelesaian pekerjaan yang tersedia, di samping spesifikasi teknis dari produk akhir yang harus dicapai. Dengan demikian akan kita ketahui sejak awal garis besar pekerjaan apa yang harus dilaksanakan. Berdasarkan data ini kita sudah dapat mengerjakan hal-hal berikutnya
  • Jenis pekerjaan pada proyek
Terdapat berbagai jenis pekerjaan dan suatu proyek konstruksi yang akan membedakan dalam penggunakan peralatannya. Misalnya pekerjaan penggalian pasangan, dan lain-lain.
  • Kapasitas peralatan
Pemilihan alat berat didasarkan pada volume total atau berat material yang harus diangkut atau dikerjakan. Kapasitas alat yang dipilih harus sesuai sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.
  • Kondisi medan atau kondisi lapangan
Lokasi medan atau lapangan juga merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan peralatan. misalnya pada suatu pekerjaan dibutuhkan alat loader, untuk daerah berlumpur, maka dipilih loader yang memakai Crawler atau roda rantai (Track Loader) agar terhindar dari resiko slip, Untuk daerah yang relatif keras dapat digunakan loader yang memakai roda (wheel loader)

  • Nilai ekonomis penggunaan alat (beli atau sewa).
Selain biaya investasi atau biaya sewa peralatan, biaya operasi dan pemeliharaan
merupakan faktor penting didalam pemilihan alat berat.
 

Komentar