JENIS JENIS ASPAL,PROSES TERJADINYA ASPAL DAN BAHAN SUSUNAN ASPAL
JENIS-JENIS ASPAL
1. Prime coat
Prime coat merupakan lapisan ikat aspal cair yang diletakkan di atas lapisan pondasi agregat kelas A. Lapis resap pengikat ini dibuat dari Aspal dengan penetrasi 80/100,atau penetrasi 60/70 yang di cairkan minyak tanah. Volume yang digunakan berkisar antara 0,4 sampai dengan 1,3 liter/m2.
Fungsi dari Aspal Prime Coat adalah untuk memberikan daya ikat antara lapis pondasi agregat dengan Aspal Hotmix. Selain itu, juga berfungsi untuk mencegah lepasnya butiran lapis pondasi agregat saat dilewati kendaraan sebelum dilapisi dengan Aspal Hotmix.
Kemudian Prime Coat juga berfungsi untuk menjaga lapis pondasi agregat dari pengaruh cuaca khususnya saat hujan sehingga air tidak masuk kedalam lapis pondasi agregat sehingga dapan menyebabkan kerusakan pada struktur jalan.
2. Tack coat
Tack coat merupakan lapisan perekat berupa Aspal cair yang diletakkan diatas lapisan beraspal atau lapis beton. Bahan lapis pengikat terdiri dari aspal emulsi yang cepat menyerap atau aspal keras.
Untuk pemakaiannya sendiri berkisar antara 0,15 sampai 0,50/m2 lebih tipis dibandingkan volume Prime coat.
Adapun fungsi utama dari Tack Coat adalah untuk memberikan daya ikat antara lapis lama dengan lapis baru.
3. Aspal Hotmix Ashpalt Concrete Base
Ashpalt Concrete Base atau AC Base adalah salah satu jenis Aspal Beton yang digunakan sebagai pondasi atau kontruksi jalan dengan lalu lintas berat atau jalan yang umumnya selalu dilalui kendaran dengan tonase yang besar. Adapun minimum ketebalannya mencapai 5 centimeter.
4. Aspal Hotmix Binder Course
Binder Course atau BC adalah lapisan perkerasan dibawah lapisan aus (wearing Course) dan diatas lapisan pondasi (Base Course).
Meski tidak berhubungan langsung dengan cuaca namun penerapan aspal ini minimum berada pada ketebalan 4 centimeter.
Adapun tujuannya yaitu untuk mengurangi ketegangan akibat beban lalu lintas pada bagian bawah lapisan.
5. Wearing Coarse
Wearing Coarse atau disebut juga Laston, merupakan lapisan perkerasan yang terletak paling atas atau lapis permukaan jalan dengan lalu lintas berat.
Adapun Laston dengan ketebalan minimum 4 centimeter ini berfungsi sebagai lapisan aus AC-WC, dimana dapat menambah daya tahan perkerasan terhadap penurunan mutu.
6. Hot Roller Sheet
Hot Roller Sheet, umumumnya dikenal dengan istilah HRS atau biasa juga disebut Lataston (lapisan tipis aspal beton).
HRS ini digunakan sebagai lapis permukaan konstruksi jalan dengan lalu lintas sedang minimum gelaran ketebalan yakni 3 centimeter.
7. Fine Grade
Fine Grade umumnya disingkat FG merupakan, salah satu jenis aspal hotmix yang biasa digunakan untuk jalan perumahan dengan beban rendah, yang ketebalannya minimum 3 cm.
8.Shand Sheet
Shand Sheet, merupakan jenis aspal yang digunakan untuk jalan perumahan dan perparkiran dengan tebal maksimum 2,8 centimeter.
Demikian ulasan singkat saya mengenai jenis-jenis aspal, tunggu tulisan saya berikutnya yang membahas mengenai faktor apa saja yang membuat aspal jalan menjadi kuat dan faktor apa saja yang membuat jalan aspal cepat rusak.
BAHAN-BAHAN SUSUNAN ASPAL
Aspal atau bitumen adalah suatu cairan kental yang merupakan senyawa hidrokarbon dengan sedikit mengandung sulfur, oksigen, dan klor. Aspal sebagai bahan pengikat dalam perkerasan lentur mempunyai sifat viskoelastis. Aspal tampak padat pada suhu ruang padahal adalah cairan yang sangat kental. Aspal merupakan bahan yang sangat kompleks, dan secara kimia belum dikarakterisasi dengan baik. Kandungan utama aspal adalah senyawa karbon jenuh, dan tak jenuh, alifatik, dan aromatic yang mempunyai atom karbon sampai 150 per molekul. Atom-atom selain hidrogen, dan karbon yang juga menyusun aspal adalah nitrogen, oksigen, belerang, dan beberapa atom lain. Secara kuantitatif, biasanya 80% massa aspal adalah karbon, 10% hydrogen, 6% belerang, dan sisanya oksigen, dan nitrogen, serta sejumlah renik besi, nikel, dan vanadium. Senyawa-senyawa ini sering dikelaskan atas aspalten (yang massa molekulnya kecil), dan malten (yang massa molekulnya besar). Biasanya aspal mengandung 5 sampai 25% aspalten. Sebagian besar senyawa di aspal adalah senyawa polar.
PROSES TERJADINYA ASPAL
Aspal atau bitumen adalah
suatu cairan kental yang merupakan senyawa hidrokarbon dengan sedikit
mengandung sulfur, oksigen, dan klor. Bitumen atau aspal merupakan
campuran hidrokarbon yang tinggi berat molekul. Rasio persentase antara komponen
bervariasi, sehubungan dengan asal-usul minyak mentah dan metode distilasi.
Bahkan, aspal sudah dikenal sebelum awal eksploitasi ladang minyak sebagai
produk asal alam, yang disebut dalam hal ini adalah aspal asli. Bitunie adalah
produk alami tidak lagi digunakan dalam industri. Bitumen diperoleh sebagai
produk sampingan dari penyulingan minyak bumi dapat digunakan sebagai atau
mengalami proses fisik dan kimia yang mengubah komposisi dalam rangka untuk
memberikan sifat tertentu. Operasi yang paling umum adalah proses oksidasi dan
pencampuran dengan polimer yang berbeda.
Komentar
Posting Komentar